Tambahkankepala grafik (header).Kepala grafik berfungsi untuk menentukan label setiap segmen data dan harus ditempatkan di baris teratas lembar lajur (spreadsheet).Anda bisa mulai menambahkan kepala pada kotak “B1”, kemudian melanjutkan pekerjaan ke kotak selanjutnya. Sebagai contoh, untuk membuat satu set data "Jumlah Kucing" dan set data “Biaya Ketika melakukan analisis regresi linear menggunakan SPSS, Anda juga dapat membuat grafik dari model regresi linear tersebut. Selain membuat grafik, Anda dapat melakukan estimasi suatu persamaan regresi dua variabel dengan cepat menggunakan Curve Estimation. Ada beberapa model estimasi persamaan regresi linear pada SPSS yaitu Linear, Logarithmic, Inverse, Quadratic, Cubic, Compound, S Curve, Logistic, Growth, dan Kasus Analisis Regresi SederhanaSeorang karyawan akan melakukan analisis regresi untuk meramalkan besarnya gaji terhadap besar tunjangan yang diperoleh. Terdapat dua variabel yaitu variabel Gaji dan variabel Tunjangan. Variabel Gaji merupakan variabel independen sedangkan variabel Tunjangan merupakan variabel dependen. Berikut ini data gaji karyawan yang sudah dimasukkan ke Data View SPSSTampilan Variable View SPSSBaca juga Cara Uji Regresi Linear sederhana dengan SPSSLangkah-Langkah Membuat Grafik Regresi Linear dengan SPSSBerikut ini langkah-langkah membuat grafik regresi linear sederhana menggunakan SPSS1. Buka software SPSS, kemudian memasukkan data seperti gambar diatas. Setelah sudah memasukkan data di SPSS, selanjutnya membuat grafik regresi linear dengan cara klik Analyze, pilih Regression, lalu pilih Curve Estimation pada Setelah langkah tersebut, muncul kotak dialog Curve Masukkan variabel Gaji X pada kotak Independents dan variabel Tunjangan Y pada kotak Dependent. Pada kotak Models, pilih model yang sesuai perkiraan Anda, pilih Linear. Anda boleh memilih lebih dari satu model, pada contoh kasus ini hanya memilih model linear. Selanjutnya beri centang pada Display ANOVA Selanjutnya klik OK, sehingga output SPSS Viewer menampilkan hasil sebagai berikutTabel Case Processing Summary menggambarkan jumlah case atau sampel pengamatan, yaitu ada 20 case. Tabel Model Description menggambarkan metode estimasi yang dipakai, yaitu Linear. Model Linear Tabel Model Summary menginformasikan estimasi dengan model Linear menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,974. Tabel ANOVA digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel tabel ANOVA diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Karena H0 ditolak maka H1 diterima, jadi variabel X Gaji berpengaruh terhadap variabel Y Tunjangan. Tabel Coefficients menginformasikan model persamaan regresi dan uji t. Persamaan regresi linear sederhana dapat ditulisY = a + bX Keterangan dari persamaan diatas yaitu Y= variabel dependen atau variabel variabel independen atau variabel konstanta persamaan regresi nilai dari Y jika X = 0.b= koefisien regresi bisa berpengaruh positif atau negatif.Untuk melihat model persamaan regresi dapat dilihat pada kolom B. Persamaan model regresi yang terbentuk yaitu Y= -614,019 + 0,655 Sig untuk Constant pada baris Constant kolom Sig sebesar 0,000 < 0,05 maka konstanta a adalah signifikan. Diperoleh juga nilai Sig untuk koefisien b pada baris Gaji kolom Sig sebesar 0,000 < 0,05 maka koefisien b adalah signifikan. Grafik regresi linear Gambar diatas merupakan grafik regresi linear untuk kasus peramalan besar tunjangan berdasarkan besarnya gaji. Pola grafik observasi disimbolkan dengan o dan model linear dengan garis lurus. Melihat grafik model Linear mendekati garis observasi, maka model Linear tersebut sesuai untuk digunakan sebagai model estimasi untuk meramalkan besarnya tujangan berdasarkan gaji. Sekian artikel tentang Cara Membuat Grafik Regresi Linear dengan SPSS. Saya berharap artikel ini mudah dipahami ya. Terima kasih sudah berkunjung di blog C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21 Analisis Data Statistik. Yogyakarta Penerbit Andi.
Howto Describe a Pie Chart. Pie chart atau diagram lingkaran merupakan grafik statistik berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa irisan dan luasnya bergantung kepada proporsi numerik atau kuantitas dari data yang dimiliki.Satu lingkaran menunjukkan bagian utuh atau seratus persen. Setengah lingkaran menunjukkan proporsi setengah dari total atau lima

Postingan populer dari blog ini Analisis Crosstab dengan SPSS [Uji Chi-Square dan Correlation] Cara Analisis Crosstab Menggunakan SPSS Pada artikel ini, Kita akan belajar analisis crosstabs menggunakan SPSS. Silahkan baca artikel ini sampai selesai ya, agar paham apa itu analisis crosstabs. Pada SPSS, analisis crosstab merupakan bagian dari statistik deskriptif . Lalu apa kegunaan analisis crosstabs? Analisis crosstab merupakan alat analisis untuk mendeskripsikan data dalam bentuk kolom dan baris. Selain itu digunakan untuk memeriksa hubungan antar variabel kategori nominal atau ordinal. Analisis crosstab ini dibagi menjadi 2 bagian Analisis Crosstab – Chi Square Analisis Crosstab – Correlations Lalu apa perbedaannya? Ok, kita langsung ke yang pertama, analisis Crosstab – Chi Square A. Analisis Crosstab Chi-Square Analisis Crosstab Chi-Square ini merupakan teknik analisis untuk melihat hubungan antar variabel data nominal. Syarat uji chi-squre ini variabel yang akan kita uji harus data nominal. Langsung aja ke contoh kasus, Suatu perusahaan mengamati apakah pelayanan karya Cara Membuat Grafik di SPSS Grafik Batang Cara Membuat Grafik di SPSS Grafik Batang Grafik berperan untuk pengorganisasian data sehingga apabila data tersebut disajikan dalam grafik, maka akan memberikan informasi yang lebih bermakna. Dengan adanya grafik maka orang akan lebih mudah memahami data dan informasi yang terkandung didalamya. SPSS memiliki tiga fasilitas untuk membangun grafik, yaitu melalui Legacy Dialogs, Chart Bulder, dan Graphboard Template Choosher. Anda dapat membuat berbagai jenis grafik melalui fasilitas tersebut. Pada artikel ini akan membuat grafik melalui Legacy Dialogs. Membuat grafik melalui Legacy Dialogs SPSS Ada sebelas fasilitas apabila Anda ingin membuat grafik melalui Legacy Dialogs. Fasilitas grafik pada Legacy Dialogs yaitu, Bar, 3-D bar, Line, Area, Pie, High-Low, Boxplot, Error Bar, Population Pyramid, Scatter/Dot, dan Histogram. Pilihan grafik pada Legacy Dialogs Pada artikel ini akan dikupas beberapa fasilitas tersebut sehingga Anda memiliki gambaran yang jelas. Data yang digunakan untuk Cara Input data SPSS Dari Excel Cara input data Dari File Excel ke SPSS Pada artikel sebelumnya kita sudah belajar cara memasukkan/ input data secara manual di SPSS . Pada artikel ini, kita akan belajar cara input data dari file Excel ke SPSS. IBM SPSS dapat membuka file data dengan format lain. Apabila Anda sudah terlanjur membuat data menggunakan Excel, maka tidak perlu cemas karena SPSS mampu memasukkan data dari format Excel. Ketentuan input data SPSS dari Excel Sebelum Anda import atau input data ke SPSS dari file Excel maka untuk mempermudah, dilakukan beberapa pengaturan penulisan pada file Excel. Berikut ini beberapa ketentuan dalam input data dari file Excel ke SPSS. 1. Pada spreadsheet Excel harus berisi satu baris nama variabel di bagian atas, di baris pertama. 2. Penulisan data harus dimulai dari kolom pertama, baris kedua pada spreadsheet Excel berada tepat dibawah baris nama variabel 3. Selain dari data utama harus dihapus misalnya teks tambahan, grafik, tabel Dibawah ini merupakan ta Pengertian Data View dan Variabel View SPSS serta Fungsinya Pengertian Data View dan Variabel View serta Penggunaanya pada SPSS IBM SPSS mempunyai dua lingkungan kerja yaitu data view dan variabel view. Untuk pembahasan yang pertama kita ke Data View dulu, setelah itu baru ke Variabel View. A. Data View Data View merupakan tampilan lembar kerja SPSS sebagai tempat kita memasukkan data hasil pengamatan. Data View pada SPSS menampilkan setiap baris sebagai suatu kasus case dan setiap kolom merepresentasikan suatu variabel. Berikut ini penjelasan mengenai variabel dan kasus yang terdapat pada data view. 1. Kasus case Kasus case pada SPSS merepresentasikan suatu hasil pengamatan terhadap suatu objek, dapat berupa pengamatan berdasarkan observasi atau eksperimen. Banyaknya kasus pada Data View dapat dilihat pada bagian baris, sedangkan untuk banyaknya variabel dapat dilihat pada bagian kolom. 2. Variabel Variabel merupakan suatu karakteristik yang akan diteliti atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelit Cara Membaca nilai R Tabel dan Download R Tabel Tabel R Pengertian R Tabel Apa yang dimaksud R Tabel? R tabel merupakan sebuah tabel angka yang biasa dipakai untuk melakukan uji validitas suatu instrumen penelitian. Fungsi R Tabel Berdasarkan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa r tabel ini mempunyai fungsi untuk melakukan suatu pengujian terhadap instrumen penelitian agar mengetahui apakah instumen penelitian tersebut valid atau tidak. Dibawah ini merupakan R tabel. Gambar Tabel R R Tabel Mau mendownload R tabel? Silahkan melalui link dibawah ini. DOWNLOAD R Tabel Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Validitas Pearson Ada beberapa cara dalam mengambil keputusan uji validitas. Cara yang pertama dengan menggunakan r tabel dan cara kedua dengan menggunakan nilai signifikansi . Berikut ini pedoman pengambilan keputusan uji validitas SPSS Membandingkan Nilai r Hitung dengan Nilai r Tabel Jika nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan kuesioner valid Jika nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan kuesione

SahidRaharjo Metodologi. Cara Menyajikan Data Skor Hasil Angket yang efektif Dalam Penelitian | Setelah sobat selesai membuat angket penelitian, maka tahap selanjutnya adalah membagikan angket tersebut untuk dijawab oleh para responden. Setelah semua angket dijawab oleh responden, maka perlu disajikan hasil dari angket tersebut.
Download Free PDFDownload Free PDFMembuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Muhammad Jainuri

Excelmemang dapat membuat diagram dari tabel yang dipilih secara otomatis. Namun, ada kalanya Excel salah mengkonversi data tersebut dan Anda harus mengubahnya secara manual. Nah, berikut ini caranya untuk mengatur ulang data di diagram secara manual: Klik pada chart. Kemudian pada tab “Design”, klik “Select Data”.

Selain Anda dapat membuat grafik melalui Legacy Dialog SPSS, Anda dapat juga membangun grafik melalui Chart Builder. Chart Builder merupakan fasilitas membangun grafik melalui galeri chart atau pembagian individual. Pada galeri chart terdapat banyak pilihan tabel, Anda tinggal pilih sesuai keinginan. Pada Chart Builder Anda tinggal melakukan drag and drop pada Canvas. Canvas merupakan area pada kotak dialog Chart Builder, tempat Anda membangun contoh, Anda ingin membuat grafik batang stacked tiga dimensi yang menginformasikan variabel Penjualan 01, 02, dan 03 berdasarkan variabel Area Penjualan dan Tipe kendaraan. File data penjualan dapat dilihat seperti gambar dibawah ini. Data Penjualan Kendaraan Lalu bagaimana cara membuat grafik batang 3 dimensi di SPSS? OK langsung aja kita ke langkah-langkahnya1. Klik Graphs, lalu pilih Chart Builder, sehingga muncul kotak dialog Chart Pilih macam grafik Gallery, tetapkan stacked bar, dan pilih bentuk. Bentuk tersebut akan muncul pada Selanjutnya isi variabel-variabel pada Canvas. Pada X-Axis, masukkan variabel Area Penjualan. Pada Z-Axis, masukkan variabel Tipe Pada Y-Axis, masukkan variabel Penjualan 01, 02, dan 03. Ubah nilai default Mean menjadi Sum melalui kotak dialog Element Properties. pada contoh ini menggunakan Sum, Anda bisa pilih sesuai keperluan.5. Pada kotak Edit Properties of pilih Bar1, di bagian Statistics pilih variabel-variabel yang akan diubah nilai default-nya. Pilih tk_jual01, dan pilih nilai Sum. Selanjutnya tekan tombol Apply. Lakukan dengan cara yang sama untuk variabel tk_jual02, dan Langkah terakhir klik OK. Maka akan muncul output seperti gambar dibawah ini. Hasil Grafik Batang 3 Dimensi Baca juga Cara Membuat Grafik di SPSSAnda juga dapat melihat tutorial cara membuat grafik batang 3 dimensi dalam bentuk video di bawah artikel tentang Cara Membuat Grafik Batang 3 Dimensi di SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.
InterpretasiHasil Uji Linearitas Grafik Scatter Plot. f 1. Berdaarakan output Grafik Scatter Plot diatas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola. garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. 2. Hal ini menunjakan adanya hubungan yang linear dan positif antara variabel IMT (X)
Artikel sebelumnya Kita sudah belajar cara membuat grafik batang di SPSS. Pada kesempatan kali ini Kita akan belajar cara membuat grafik boxplot. Jika Anda belum tahu grafik boxplot, maka Anda berada pada artikel yang tepat. Lalu apa itu grafik boxplot? Grafik boxplot merupakan grafik yang menampilkan 50% data numerik pada rentang urutan 25% sampai 75% pada suatu kotak disertai garis tempat posisi mediannya. Urutan data yang lebih kecil dari 25% dan lebih besar dari 75% berupa perpanjangan garis vertikal di luar kotak. Melalui grafik Boxplot, Anda dapat melihat informasi pemusatan data dan penyebarannya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat gambar di bawah ini. Grafik Boxplot SPSSBaca Juga Cara Membuat Grafik di SPSSLalu bagaimana cara membuat grafik Boxplot di SPSS? Ok langsung aja kita ke contoh kasus dulu. Disini misalnya Anda melakukan analisis Boxplot pada data penjualan kendaraan yaitu ketiga variabel, penjualan 01, penjualan 02, dan penjualan 03. Data penjualan kendaraan dapat Anda lihat di bawah Penjualan KendaraanBerikut ini langkah-langkah membuat grafik Boxplot1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialogs, terus klik Boxplot sehingga akan muncul kotak dialog dengan nama grafik Pilih Clustered untuk membandingkan ketiga variabel penjualan pada boxplot; sedangkan untuk metode pengolongan data, pilih Summaries of separate Klik Define sehingga muncul kotak dialog Clustered Boxplot. 4. Masukkan variabel Penjualan 01, Penjualan 02, dan Penjualan 03 pada kotak Bars Represent. Pada category Axis, masukkan variabel Tipe Kendaraan dan masukkan variabel Kategori Harga pada Label Cases Sedangkan pada Panel by, masukkan variabel Area Penjualan pada klik OK, maka akan muncul hasil seperti dibawah Grafik Boxplot SPSSAnda juga dapat melihat tutorial Cara Membuat Grafik Boxplot di SPSS dalam bentuk video di bawah artikel tentang Cara Membuat Grafik Boxplot di SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih ReferensiTrihendradi, C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21 Analisis Data Statistik. Yogyakarta Penerbit Andi.
CARAMEMBUAT DATA MENJADI VALID DI SPSS; Manipulasi Data SPSS Agar Signifikan; Hubungi Kami; Cara Mengcopy Spss Ke Word. Harga Mulai Rp 150.000,-smartstatistik - Cara Mengcopy Spss Ke Word. Categories info. 0 likes Testimonials. Pelayanannya ramah, harga bersahabat dan hasil memuaskan. Angga
A scatterplot is a type of plot that we can use to display the relationship between two variables. It helps us visualize both the direction positive or negative and the strength weak, moderate, strong of the relationship between the two variables. This tutorial explains how to create and interpret scatterplots in SPSS. Suppose we have the following dataset that displays the hours studied and exam score received for 15 students We can create a scatterplot to visualize the relationship between hours studied and exam score received. Basic Scatterplot We can create a basic scatterplot in SPSS by clicking on the Graphs tab, then Chart Builder In the window that pops up, click Scatter/Dot in the Choose from list. Then drag the first option that says Simple Scatter into the editing window. Drag the variable hours into the x-axis and score into the y-axis Once you click OK, the following scatterplot will appear By default, SPSS chooses a minimum point for the y-axis based on the smallest value in your dataset. In this example the minimum point on the y-axis is 65. To change this to 0, click Y-Axis1 Point1 in the Element Properties box and set the Minimum value to 0 Once you click OK, a new scatterplot will appear with the y-axis minimum value set to 0 Scatterplot with Regression Line We can also produce a scatterplot with a line of best fit by selecting the option called Simple Scatter with Fit Line in the Chart Builder window Once we click OK, a scatterplot with a line of best fit will appear The R2 value also appears in the top right hand corner of the plot. This represents the percentage of variation in the response variable that can be explained by the predictor variable. In this case, it means of the variation in exam scores can be explained by the number of hours spent studying. Grouped Scatterplot Suppose we also have a categorical variable in our dataset, such as gender In this case, we could create a scatterplot of hours studied vs. exam score, grouped by gender. To do so, we can once again open the Chart Builder and choose Grouped Scatter as the chart type. Once again we’ll place the variable hours on the x-axis and score on the y-axis, but this time we’ll add gender as the variable under Set color Once we click OK, the following grouped scatterplot appears The red circles represent males and the blue circles represent females. Selanjutnyaadalah memasukkan data kedalam variabel yang telah dibuat dengan mengklik button Data View. Perhatikan cara untuk memasukkan datanya dalam SPSS. Selanjutnya adalah melakukan pembuatan tabel kontigensi, klik pada menu Data – Weight Cases dan masukkan variabel Produktivitas kedalam form Weight Cases by Frequency
Grafik berperan untuk pengorganisasian data sehingga apabila data tersebut disajikan dalam grafik, maka akan memberikan informasi yang lebih bermakna. Dengan adanya grafik maka orang akan lebih mudah memahami data dan informasi yang terkandung memiliki tiga fasilitas untuk membangun grafik, yaitu melalui Legacy Dialogs, Chart Bulder, dan Graphboard Template Choosher. Anda dapat membuat berbagai jenis grafik melalui fasilitas tersebut. Pada artikel ini akan membuat grafik melalui Legacy grafik melalui Legacy Dialogs SPSSAda sebelas fasilitas apabila Anda ingin membuat grafik melalui Legacy Dialogs. Fasilitas grafik pada Legacy Dialogs yaitu, Bar, 3-D bar, Line, Area, Pie, High-Low, Boxplot, Error Bar, Population Pyramid, Scatter/Dot, dan grafik pada Legacy DialogsPada artikel ini akan dikupas beberapa fasilitas tersebut sehingga Anda memiliki gambaran yang jelas. Data yang digunakan untuk membuat grafik yaitu data penjualan kendaraan, seperti pada gambar di bawah Data View SPSSTampilan Variable View SPSSApabila Anda memperoleh data penjualan kendaraan perusahaan Y yang memiliki dua variabel tipe kendaraan dengan tiga tingkatan harga, tiga variabel area penjualan, dan tiga tahun tingkat penjualan. Lalu informasi apa yang Anda peroleh dari data tersebut?Anda dapat melakukan berbagai analisis penjualan kendaraan dengan berbagai tampilan grafik. Grafik yang umum digunakan adalah grafik batang dan juga Cara Memasukkan Data atau Input Data di SPSSA. Membuat grafik Batang satu variabel Grafik batang tipe simpleSebagai contoh Anda ingin meringkas data dari kelompok case tertentu, yaitu hanya variabel penjualan 03 saja. Langsung aja ke langkah-langkahnya1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialogs, kemudian pilih salah satu bentuk grafik. Pada contoh ini menggunakan Bar. Setelah memilih Bar maka akan muncul kotak dialog Bar Pilih Simple, lalu pilih Summaries for groups of Klik Define sehingga muncul kotak dialog Define Simple Bar Summaries for Groups of Cases seperti gambar dibawah Selanjutnya masukkan variabel area penjualan pada kotak Category Axis dan tipe kendaraan pada kotak Pilih Other statistic pada Bar Represent, sehingga kotak variable menjadi aktif. Masukkan variabel Penjualan 03 sebagai representasi bar. Nilai default Statistic adalah mean. Lalu ubah nilai default tersebut menjadi Sum of values dengan menekan tombol Change statistic sehingga keluar kotak dialog Statistic, kemudian pilih Sum of Klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog Define Selanjutnya klik ini hasil ringkasan total penjualan 03 pada berbagai area penjualan dan tipe Grafik Batang SPSS, Ringkasan Total Penjualan 03 Anda juga bisa melihat tutorial cara membuat grafik batang dan grafik garis tipe simple dalam bentuk video di bawah Membuat grafik batang 3 variabel Grafik Batang Tipe ClusteredApabila Anda tidak hanya menganalisis satu variabel saja, namun ingin memperbandingkan ketiga penjualan dalam satu tampilan grafik, maka memerlukan tipe penggolongan grafik berbeda. Pilihan grafik Bar yang sesuai yaitu tipe Bar Clustered dengan metode penggolongan data Summaries for separate variables. Lalu gimana caranya? Langsung aja ke langkah-langkahnya1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialog, lalu klik Bar sehingga akan muncul kotak dialog dengan nama grafik Pilih Clustered, lalu pilih Summaries of separate Klik Define sehingga muncul kotak dialog Define Clustered Masukkan variabel Penjualan 01, 02, dan 03 pada kotak Bars Represent perhitungan statistik memakai nilai default mean ubah ke total Sum of Value, kemudian masukkan variabel Area penjualan ke kotak Category Axis. Pada bagian Panel by, masukkan variabel Tipe Kendaraan dan Kategori harga ke kotak Selanjutnya klik OK, maka akan keluar output grafik seperti dibawah Grafik Batang tipe ClusteredBaca Juga Cara Membuat Grafik Boxplot dengan SPSSAnda juga bisa melihat tutorial cara membuat grafik batang dan grafik garis 3 variabel dalam bentuk video di bawah Membuat Grafik Batang 3 Variabel Grafik Batang Tipe StackedAnda juga bisa menampilkan ketiga variabel penjualan 01, 02, dan 03 sekaligus dalam satu batang berdasarkan variabel kategorikal. Menggunakan tipe batang Stacked dengan metode penggolongan data Values of individual cases, Anda dapat melakukannya. Berikut ini caranya1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialog, pilih Bar, sehingga muncul kotak dialog dengan Bars Pilih Stacked, kemudian pilih Values of individual cases untuk metode penggolongan Klik Define sehingga muncul kotak dialog Define Stacked Masukkan variabel penjualan 01, 02, dan 03 pada kotak Bars Represent. Pada Category Label, pilih Variable dan masukkan variabel Tipe Kendaraan ke kotak. 5. Pada Panel by, masukkan variabel Area Penjualan pada Rows dan variabel kategori harga pada Columns. Selanjutnya klik OK, maka akan keluar output seperti gambar dibawah dialog Define Stacked BarAnda juga bisa melihat tutorial Cara Membuat Grafik Batang Tipe Stacked dan Grafik Garis dalam bentuk video di bawah cara membuat grafik garis prinsip pengerjaannya sama seperti cara membuat grafik batang. Sekian tutorial Cara Membuat grafik di SPSS Grafik Batang, semoga bermanfaat. Terimakasih ReferensiTrihendradi, C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21 Analisis Data Statistik. Yogyakarta Penerbit Andi.
Berikutcara membuat game sederhana di construct 2. Buka Construct 2. Klik pada menu File > New > New Empty Project. Pertama yang harus kita lakukan adalah mengubah nama project, deskripsi dan windows Size. Ubah nama project dan deskripsi sesuai dengan keinginan teman-teman, kemudian Pada windows size, karena kita menargetkan untuk
Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS Analisis statistik deskriptif berguna untuk memaparkan atau menggambarkan data-data atau angka-angka dalam bentuk ringkasan supaya lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Ada berbagai macam teknik yang dapat dilakukan untuk menyajikan hasil analisis statistik deskriptif ini, salah satunya adalah dengan membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi. Diagram batang berguna untuk menunjukkan angka-angka yang dinyatakan dalam bentuk gambar persegi panjang. Secara umum diagram batang memberikan informasi mengenai gambaran perkembangan dari nilai-nilai dalam suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Sementara, distribusi frekuensi merupakan susunan data atau angka-angka berdasarkan kategori tertentu yang disajikan dalam bentuk daftar atau tabel ringkasan. Contoh Kasus Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Pada panduan sebelumnya kita telah menghitung nilai selisih antara data pretest dan posttest atau nilai N-gain score untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan program SPSS agar lebih jelas, anda dapat melihat terlebih dahulu panduan sebelumnya tentang Cara Menghitung N-Gain Score Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS. Adapun ringkasan hasil perhitungan nilai n-gain score tersebut dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. Keterangan kelas eksperimen dipakai untuk mengukur efektivitas penggunaan metode cooperative learning sedangkan kelas kontrol dipakai untuk mengukur efektivitas penggunaan metode konvensional learning terhadap hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019. Sebagai contoh pada kesempatan kali ini kita akan mempraktekkan langkah-langkah atau cara membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi dari nilai n-gain score untuk kelas eksperimen saja. Langkah pertama terlebih dahulu kita perlu melihat kembali rumus kategori tafsiran efektivitas n-gain score sebagai berikut. Berikutnya adalah membuat pengelompokan data perolehan n-gain score untuk masing-masing siswa dalam hal ini ada 11 orang siswa berdasarkan rumus kategori tafsiran efektivitas n-gain score di atas. Nilai pengelompokan data inilah yang nantinya akan kita pakai dalam proses analisis deskriptif dengan SPSS. Untuk siswa yang memperoleh nilai n-gain score 76% dibuat kode pengelompokan 4. Adapun nilai pengelompokan n-gain score untuk kelas eksperimen dapat kita lihat pada gambar tabel di bawah ini. [Download Data-Input SPSS] Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS 1. Pertama buka program SPSS lalu klik Variable View, untuk mengisi properti variabel dapat mengikuti gambar berikut. 2. Jika proses input data sudah dilakukan dengan benar, maka tampak di layar Variable View sebagai sebagaimana gambar di bawah ini untuk latihan sebaiknya anda download terlebih dahulu data di atas. 3. Selanjutnya klik Data View, lalu masukkan atau ketikan data Pengelompokan ke kolom yang tersedia. Tampak di layar. 4. Kemudian dari menu utama SPSS klik Analyze – Descriptive Statistics – Frequencies
 5. Maka muncul dialog “Frequencies” selanjutnya masukan variabel Kelas Eksperimen [Pengelompokan] ke kotak Variables, berikan tanda centang V pada bagian Display frequency tables, kemudian klik Statistics
 6. Maka muncul dialog “Frequencies Charts”, pada bagian “Charts Type” pilih Bar charts, lalu pada bagian “Chart Values” pilih Frequencies, kemudian klik Continue
 7. Klik Ok untuk mengakhiri perintah, maka akan muncul output SPSS yang selanjutnya kita interpretasikan. Interpretasi Tabel Output SPSS “Frequencies” Berdasarkan output “Statistics” di atas, diketahui nilai N Valid adalah 11, artinya jumlah responden yang di masukkan ke SPSS adalah 11 orang siswa. Kemudian dalam output “Kelas Eksperimen” bagian Frequency dan Percent diketahui ada 6 atau 54,5% siswa yang mendapatkan nilai gain score <40%. Selanjutnya ada 2 atau 18,2% siswa yang mendapatkan nilai gain score 40-55%. Terakhir ada 3 atau 27,3% siswa yang mendapatkan nilai gain score 56-75%. Gambar Output Diagram Batang Keterangan gambar di atas menunjukkan distribusi frekuensi nilai gain score dalam bentuk diagram batang penafsirannya sebagaimana yang terdapat dalam tabel distribusi frekuensi di atas. Demikian pembahasan mengenai cara membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi nilai n-gain score dengan program SPSS, semoga panduan di ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih telah berkenan mampir disini. [Kata Kunci Pencarian Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS, Langkah-langkah Uji Distribusi Frekuensi dan Uji Diagram Batang menggunakan Program SPSS, Cara Membaca Tabel Frekuensi pada SPSS] VIDEO Cara Membuat Diagram Batang dan Distribusi Frekuensi Gain Score dengan SPSS CaraMembuat Histogram Di Excel Berbagai Versi. Distribusi Acak. Grafik penampil pada histogram tidak memiliki jarak antar batang atau barnya, karena data kelas yang digunakan akan muncul dimana saja dalam daerah cakupan grafik tersebut. untuk ketinggian batang atau bar akan disesuaikan dengan frekuensi atau frekuensi relatif jumlah data Membuat Grafik pada IBM SPSS 22 - Statistik! SPSS menyediakan menu untuk membuat berbagai macam grafik. Penyajian data dalam bentuk grafik ini dapat digunakan untuk melengkapi analisis data. Macam menu grafik yang disediakan oleh SPSS diantaranya adalah jenis Bar, Pie, Line, Area GRAFIK DAN GAMBAR Pada prinsipnya grafik yang dapat dibuat oleh SPSS bisa dibagi dalam tiga bagian 1. Summaries for groups of cases Grafik ini menyajikan data untuk tiap grup tertentu. 2. Summaries of separate variables Grafik ini menyajikan data untuk tiap variabel. 3. Value of individual cases Grafik ini menyajikan data untuk tiap kasus secara individual. MEMBUAT GRAFIK Dari data berikut NILAI NAMA UTS UAS C DEWI 5 20 A KALSUM 20 50 E MUSTOFA 2 2 D ADE 2 10 C AGUS 20 0 C IRWAN 2 20 B EKA 20 40 C MOHAMAD 25 15 B KURNIA 10 40 C PUTRA 2 20 E ANDRI 2 2 C INA 2 20 C FADI 2 30 E DWI 2 2 D DENI 2 5 Buatlah Grafik Histogram dari data Nilai, UTS dan UAS. Langkah Pertama adalah buka aplikasi IBM SPSS. Setelah halaman kerja IBM SPSS muncul maka, isikan terlebih dahulu kolomfield yang diperlukan yaitu, Nama, Nilai, UTS, UAS beserta menentukan property yang diperlukan pada “Variabel View” seperto tampilan berikut Setelah mengisi variabel view maka langkah selanjutnya adalah isi datarecord pada Data view, seperti tampilan berikut Setelah data berhasil dimasukkan, selanjutnya adalah membuat grafik. Untuk membuat grafik, klik menu Graph pilih legacy dialogs. Kemudian pilih salah satu jenis grafik misalnya histogram. Kemudian akan muncul dialog pertanyaan, seperti berikut. Pilih simple kemudian klik Define. Langkah selanjutnya adalah menentukan datakolom yang akan dijadikan acuan membuat grafik. Masukan kolom Nilai yang akan dijadikan sebagai data grup Bar Represent, pilih “% of Cases”. Kemudian Klik akan muncul suatu halaman kerja baru yang akan menampilkan grafik nyang dibuat. Tampilan Grafik sebagai berikut. Untuk mengganti data dari Nilai menjadi UTS atau UAS, pada dialog “Define Simple Bar Sumarries for Group of Cases” di Category Axis ganti dari data sebelumnya menjadi data yang diinginkan. Berikut tampilan grafik dari data UTS dan UAS. .
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/869
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/725
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/838
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/321
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/569
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/908
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/888
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/169
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/740
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/819
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/375
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/489
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/499
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/963
  • k3rhnw3cz7.pages.dev/206
  • cara membuat grafik di spss